Kamis, 24 Desember 2009

resensi novel

Nama : Ayu mawardika
Npm :16609012
Kelas : 1SAO1



RESENSI NOVEL
Judul novel : Ayat Ayat Cinta
Nama Pengarang : Habiburrahman El Shirazy
Penerbit : Republika Terbit
Tebal : 419 halaman

Latar Belakang Pengarang
Habiburrahman el-Shirazy (lahir di Semarang, Jawa Tengah, 30 September 1976; umur 33 tahun) adalah sarjana Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir dikenal sebagai dai, novelis, dan penyair. Karya-karyanya banyak diminati tak hanya di Indonesia, tapi juga negara-negara tetangga seperti Malaysia, Singapura dan Brunei. Karya-karya fiksinya dinilai dapat membangun jiwa dan menumbuhkan semangat berprestasi pembaca. Diantara karya-karyanya yang telah beredar dipasaran adalah Ayat-Ayat Cinta (telah dibuat versi filmnya, 2004), Di Atas Sajadah Cinta (telah disinetronkan Trans TV, 2004), Ketika Cinta Berbuah Surga (2005), Pudarnya Pesona Cleopatra (2005), Ketika Cinta Bertasbih 1 (2007), Ketika Cinta Bertasbih 2 (Desember, 2007) dan Dalam Mihrab Cinta (2007). Kini sedang merampungkan Langit Makkah Berwarna Merah, Bidadari Bermata Bening, dan Bulan Madu di Yerussalem

Sinopsis Novel
Sinopsis Ayat-ayat Cinta
Maret 5, 2008
Ini adalah kisah cinta. Tapi bukan cuma sekedar kisah cinta yang biasa. Ini tentang bagaimana menghadapi turun-naiknya persoalan hidup dengan cara Islam. Fahri bin Abdillah adalah pelajar Indonesia yang berusaha menggapai gelar masternya di Al Ahzar. Berjibaku dengan panas-debu Mesir. Berkutat dengan berbagai macam target dan kesederhanaan hidup. Bertahan dengan menjadi penerjemah buku-buku agama. Semua target dijalani Fahri dengan penuh antusiasme kecuali satu: menikah.
Kenapa? Karena Fahri adalah laki-laki taat yang begitu ‘lurus’. Dia tidak mengenal pacaran sebelum menikah. Dia kurang artikulatif saat berhadapan dengan mahluk bernama perempuan. Hanya ada sedikit perempuan yang dekat dengannya selama ini. Neneknya, Ibunya dan saudara perempuannya.
Betul begitu? Sepertinya pindah ke Mesir membuat hal itu berubah. Tersebutlah Maria Girgis. Tetangga satu flat yang beragama Kristen Koptik tapi mengagumi Al Quran. Dan menganggumi Fahri. Kekaguman yang berubah menjadi cinta. Sayang cinta Maria hanya tercurah dalam diary saja.
Lalu ada Nurul. Anak seorang kyai terkenal yang juga mengeruk ilmu di Al Azhar. Sebenarnya Fahri menaruh hati pada gadis manis ini. Sayang rasa mindernya yang hanya anak keturunan petani membuatnya tidak pernah menunjukkan rasa apa pun pada Nurul. Sementara Nurul pun menjadi ragu dan selalu menebak-nebak.
Setelah itu ada Noura. Juga tetangga yang selalu disika Ayahnya sendiri. Fahri berempati penuh dengan Noura dan ingin menolongnya. Sayang hanya empati saja. Tidak lebih. Namun Noura yang mengharap lebih. Dan nantinya ini menjadi masalah besar ketika Noura menuduh Fahri memperkosanya.
Terakhir muncullah Aisha. Si mata indah yang menyihir Fahri. Sejak sebuah kejadian di metro, saat Fahri membela Islam dari tuduhan kolot dan kaku, Aisha jatuh cinta pada Fahri. Dan Fahri juga tidak bisa membohongi hatinya.
Lalu bagaimana bocah desa nan lurus itu menghadapi ini semua? Siapa yang dipilihnya? Bisakah dia menjalani semua dalam jalur Islam yang sangat dia yakini?

Analisis Unsur Instrinsik
Tema : Antara hukum agama dan percintaan.
Setting : di Kota Mesir
Alur : Alurnya maju
Tokoh :
• Fahri
• Aisya
• Maria
• Noura
Perwatakan :
• Fahri : Sabar, pekerja keras, tanggung jawab, taat beribadah, berbakti kepada orang tua, jujur, dan mempunyai cara berfikir yang dewasa dan cerdas.
• Aisya : Ikhlas dan taat beragama.
• Maria : Penolong, sensitif (mudah sakit hati) , dan ramah.
• Noura : Egois, licik, dan pembohong.

Sudut Pandang : Orang pertama pelaku utama.


Amanat : Jadilah orang yang sabar dalam menghadapai cobaannya. Dan percaya bahwa ALLAH akan memberikan jalan keluar.

Analisis Unsur Ekstinsik
Nilai Moral : Penyabar dan taat kepada agama.

Nilai Budaya : Masih sangat kental dalam ajaran agama. Dan terus berprinsip dalam ajaran agamanya sebagai pedoman hidup.

Keunggulan Novel
• Ceritanya menarik dan membuat pembaca menjadi terbawa dalam suasana di novel tersebut.
• Karakter pemainnya kompleks, sehingga pembaca tidak jenuh.
• Cover novelnya pun menarik, serta judulnya membuat penasaran saat pertama kali melihat novel tersebut.
• Bahasanya bagus, karena menggunakan banyak bahasa, pembaca menjadi banyak wawasan

Kelemahan novel
• -

Kesimpulan
Seseorang yang mempunyai sikap yang tabah dan terus bertawakal kepad a ALLAH, maka akan mendapatkan balasan yang setimpal. Dan berusaha untuk mempunyai jiwa yang lapang dan ikhlas maka hidupnya akan tentram dan bahagia di lindungan ALLAH. Serta ingalah bahwa segala perbuatan tercela yang dilakukan oleh manusia, akan mendapatkan ganjaran yang setimpal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar