Nama : Ayu mawardika
Kelas :1SA01
Npm :16609012
Puisi Cinta
“Madah cinta sebuah tulisan”
Wahai kawan2 ku...
Dengarlah bisikan kata2 ku ini.
Tulislah wahai kawan2 ku..!
Tulislah madah cinta mu
Tulislah puisi cinta mu
Tulislah apa2 yang telintas dihati mu!
Rasakan getaran suara hati naluri mu
Biarkan ia bersuara menjerit
Biarkan seisi dunia mendengarkannya luahannya
Luahan rasa hati seorang manusia!
Wahai kawan ku...!Jangan engkau berdiam diri
Jangan engkau hanya menjenguk disana sini
Komentar
Bukankah engkau juga mempunyai rasa hati?
Sedikit naluri untuk berpuisi?
Wahai kawan ku...Percayalah bahwa ...
kita cuma insan biasa
coba meneroka rahasia kehidupan
Sama-sama juga ada kekurangan
sama-sama ada sedikit kepahitan
Didalam merenangi lautan madah cinta ini
Puisi Cinta
“Cintaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa”
Aku Cuma ada dua pilihan
Hidup untuk terus menyintai mu
Atau mati !
Kemarin kulihat ia menangis
dalam hening
dalam diam
tanpa airmata
Namun kutahu ia menangis
Sekarang kulihat ia telah tertawa
walau masih ada luka di matanya
walau masih terasa lelah di hatinya
namun ia telah tertawa
Kutahu ia telah pasrah
Kutahu ia telah menyerah
tak berdaya pada kuasa hatinya
tak kuasa pada kehendak cintanya
Dan kini ia hanya diam
menanti dalam rindu yang amat sangat
dalam sepi yang menyengat
Menanti sesuatu yang tak pasti
tapi ia tak peduli
ia hanya tahu cinta yang ia miliki pasti
cinta nya sudah lama tumbuh atas namanyaaaa
sekian hari...sekian waktu...
namanya tetap berdegub bersama jantung yang berdetak..
mengingatnya membawa ku melambung tinggi ke anakasa...
taukaha kau....
apa ini yang disebut cintaa..
atau kah hanya sebuah angan kosong
yang terukir atas nama cinta
Puisi religi
“Noda dan Dosa”
aku penuh noda
aku masih menampung limbah dosa
hendak kubersihkan
namun apa yang mesti kugunakan?
kucoba dengan sabun keimanan
namun noda itu tetap melekat di dada
kucoba dengan sapu keikhlasan
namun limbah dosa masih menumpuk adanya
kucoba dan tetap kucoba
namun apa hendak dikata
tiada daya aku menghindar
noda dan dosa tetap menyebar
Puisi religi
“Renungan Hati”
Betapa besarnya nilai uang kertas
senilai Rp.100.000 apabila dibawa ke
masjid untuk disumbangkan, tetapi betapa
kecilnya kalau dibawa ke Mall untuk
dibelanjakan!
Betapa lamanya melayani Allah selama
kalau kita melihat film.
betapa sulitnya untuk mencari kata-kata
ketika berdoa (spontan) namun betapa
mudahnya kalau mengobrol atau bergosip
dengan pacar / teman tanpa harus
berpikir panjang-panjang.
Betapa asyiknya apabila pertandingan
bola diperpanjang waktunya ekstra namun
kita mengeluh ketika khotbah di masjid
lebih lama sedikit daripada biasa.
Betapa sulitnya untuk membaca satu
lembar Al-qur'an tapi betapa mudahnya
membaca 100 halaman dari novel yang laris.
Betapa getolnya orang untuk duduk di
depan dalam pertandingan atau konser
namun lebih senang berada di saf paling
belakang ketika berada di Masjid
Betapa Mudahnya membuat 40 tahun dosa
demi memuaskan nafsu birahi semata,
namun alangkah sulitnya ketika menahan
nafsu selama 30 hari ketika berpuasa.
Betapa mudahnya kita mempercayai apa
yang dikatakan oleh koran namun betapa
kita meragukan apa yang dikatakan oleh
Kitab Suci AlQuran.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar